Home / Berita Umum / Husin Yazid Menyebutkan Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survey Pendapat Publik Indonesia Adalah Simpatisan Ahok

Husin Yazid Menyebutkan Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survey Pendapat Publik Indonesia Adalah Simpatisan Ahok

Husin Yazid Menyebutkan Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survey Pendapat Publik Indonesia Adalah Simpatisan Ahok  – Direktur Penelitian Indomatrik, Husin Yazid, menyebutkan anggota Dewan Etik Perhimpunan Survey Pendapat Publik Indonesia (Persepi) Hamdi Muluk adalah Ahoker atau simpatisan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 serta sekarang diduga junjung Joko Widodo. Hamdi menjawab dakwaan itu.

Dakwaan Husin ke Hamdi bermula waktu nama ke-2 menyebutkan Indomatrik hanya ubah nama dari Puskaptis yang dahulu memiliki masalah masalah hasil quick count Pemilihan presiden 2014 sebab berlainan dengan real count KPU serta tidak ingin diaudit.

“Saya kan cuma bicara bukti: 2014 diaudit, lalu dikeluarkan dan sebagainya. Indomatrik memang tidak tercatat di Persepi,” kata Hamdi pada wartawan, Sabtu (16/2/2019) malam.

Hamdi menyebutkan dianya cuma berdasar pada bukti. Masalah dakwaan Ahoker serta diduga junjung Jokowi, Hamdi menghalaunya.

“Kita cuma akan berpegangan pada bukti, bukan asumsi-asumsi atau disinyalir-disinyalir. Saya bukan timses cagub dan presiden. Saya pun belum pernah menyuruh-nyuruh anggota Persepsi memberi dukungan paslon spesifik. Anda dapat cek ke semua anggota Persepi,” ucap Hamdi.

Hamdi Muluk pun bicara masalah tempatnya di Persepsi. Ia menyatakan dianya kuasai metodologi penelitian serta psikometri.

“Saya diangkat oleh rekan-rekan jadi dewan pengawas atau audit berdasar pada azas credential academic sebab saya memang kuasai metodologi penelitian serta psikometri. Anda dapat cek berapakah tahun saya mengajar bagian itu di UI,” kata Hamdi.

“Memang rekan-rekan di Persepi lebih sreg mengusung Dewan Etik dari kelompok akademik. Tidak hanya saya ada Prof Asep Syaifudin guru besar statistik IPB,” papar Hamdi Muluk.

Awal mulanya dikabarkan, Yazid menyebutkan Hamdi tidak berdiri sendiri serta menyertakan instansi survey yang berada di bawah naungan Persepi untuk memberi dukungan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di Pilgub DKI 2017. Ini karena Hamdi mengungkit masalah Puskaptis yang dikeluarkan dari Persepi sebab ditunjuk manipulatif masalah quick count di Pemilihan presiden 2014 berlainan dari instansi survey yang lain dengan memenangi Prabowo-Hatta Rajasa.

“Malah Pak Hamdi Muluk yang ubah nama dari ketua jadi anggota. Sebab menjadi ketua dewan etik ia tidak berdiri sendiri. Keterpihakan pada calon-calon. Serta bahkan juga diduga memerintah beberapa anggotanya di Persepi untuk memberi dukungan calon spesifik. Contoh di Pilgub DKI 2017, di Ahoker,” papar Yazid waktu dihubungi, Sabtu (16/2).

Ia menjelaskan cuma beranggapan. Sesudah memberi dukungan Ahok di Pilgub DKI 2017, Yazid menyangka Hamdi bersama dengan beberapa instansi survey dibawah Persepi sekarang memberi dukungan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

“Saya beranggapan. Dahulu ia Ahoker benar. Saat ini ia diduga. Sebab ia membawahi beberapa instansi survey yang dahulu ke Ahok ini. Saat ini kan ke Jokowi, 01,” kata Yazid.

About admin

Check Also

Trik Pemerintah Menanggulangi Kelangkaan Garam

Trik Pemerintah Menanggulangi Kelangkaan Garam – Faedah penuhi kepentingan garam nasional, pemerintah kuatkan kerjasama lewat …