Judionlinesbobet.com | MotoGP | Prediksi Bola | Olahraga Judionlinesbobet.com merupakan sebuah situs berita online yang memberikan berita nasional, mancanegara, olahraga, otomotif, kesehatan, Motogp, Otomotif, dll
Related Articles
Masa Kejayaan Rossi Sudah Tergantikan Marquez – Bos team MotoGP Honda, Alberto Puig, menyebutkan saat kejayaan Valentino Rossi telah digantikan Marc Marquez. Sukai tdk sukai, The Doctor mesti menerimanya.
Rossi berubah menjadi legenda hidup balap motor waktu ini. Rider Italia itu berubah menjadi pemilik tujuh titel juara dunia kelas paling tinggi, paling banyak ke dua sesudah Giacomo Agostini dengan 9 titel.
Titel juara MotoGP paling akhir dicapai Rossi pada 2009. Sejak mulai itu, rider Movistar Yamaha susah memenuhi titelnya, dengan prestasi terbaik hanya berubah menjadi runner up 3 kali pada musim 2014, 2015, serta 2016.
Waktu Rossi susah, nampaklah Marquez. Rider muda Spanyol itu melejit dengan mendapatkan lima titel juara dunia MotoGP pada enam musim pertamanya. Paling akhir, MotoGP 2018 dia menangkan berbarengan Repsol Honda.
Kehadiran Marquez bikin Rossi punyai saingan baru, sesudah Jorge Lorenzo. Bahkan juga pada 2015, kedua-duanya sudah sempat ikut serta insiden di Malaysia, sewaktu Marquez dirasa menggagalkan kesempatan juara The Doctor, yang selanjutnya jatuh ke tangan Lorenzo.
Puig memandang, Rossi waktu ini tdk dapat terima kegagalannya memenangi MotoGP dalam beberapa musim paling akhir. Dia menyebutkan jaman Rossi sudah habis, serta sekarang Marquez yang merajai dunia balap motor.
“Valentino sudah berubah menjadi rider hebat. Ia miliki semua perasaan hormat saya,” kata Puig pada harian Spanyol La Vanguardia yang diberitakan Autosport.
“Pada umurnya [39 tahun], ia masih tetap punyai kemauan, kemampuan buat melejit, serta ia tdk terima tdk dapat menang. Namun ia alami susah terima fakta saatnya telah selesai. Kadangkala langkah yang ia pakai tdk pas.”
“Tak pernah saya menyaksikan Marquez keluar dari barisan, kerjakan suatu hal yang beresiko pada Rossi. Itu selamanya berubah menjadi insiden balapan. Saya menghargai Rossi, akan tetapi dalam kehidupan seluruhnya punyai kejadian. Serta sukai atau mungkin tidak sukai, Marc yaitu nomer satu [sekarang],” tuturnya.
