Perjuangan Rangers Rimba Yang Berpatroli 1 Bulan – Rimba Area Ekosistem Leuser (KEL) seluas 2,6 juta hektare jadi habitat terunggul satwa langka. Akan tetapi sekarang kondisinya mulai memprihatinkan. Buat mengawasi Leuser supaya tidak dijamah pembalak, banyak ranger berpatroli saat 15 hari tiap-tiap 1 bulan. Seperti apakah perjuangan mereka?
Komunitas Konservasi Leuser (FKL) membuat dua team ranger buat mengawasi rimba leuser di lokasi Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, Aceh sejak mulai Juli 2017. Satu team ranger ini terbagi dalam lima orang. Tiap-tiap bulan, mereka berpatroli dengan berjalan kaki ke titik yg sudah dipastikan. Perjalanan yg ditempuh juga termasuk begitu berat.
Tidak cuman medan dengan keadaan geografis serta konturnya yg tinggi serta begitu terjal, beban yg dipikul team ini pun berat. Mereka membawa perabotan patroli dan logistik. Bila cuaca tengah hujan, patroli sangat terpaksa di stop. Banyak ranger ini mencari tempat berlindung.
Umumnya rintangan itu dari alam tersebut. Kadangkala team ranger kita perlu waktu 20 hari buat meraih tempat itu yg berada di ketinggin 2 ribu Mdpl. Masalah ini lantaran keadaan geografis serta konturnya yg tinggi serta begitu terjal. Keadaan begitu biasa kita alami,” kata Database Manajer Komunitas Konservasi Leuser, Ibnu Hasyim pada detikcom, Selasa (13/11/2018).
Bila keadaan yg ditempuh begitu berat serta ranger haruslah tetap ke arah ke tempat yg dipastikan, mereka kebanyakan membawa persediaan makanan 2x lipat. Ada pula kadangkala FKL memanfaatkan layanan porter buat membawa logistik penambahan saat team udah 1/2 perjalanan.
Tiap-tiap hari, perjalanan yg ditempuh banyak ranger ini termasuk jauh. Bila ditotal per-enam bulan, dua team ranger Beutong Ateuh telusuri 15 ribu hektare rimba Leuser. Tidak cuman di Beutong, empat team lainnya adalah di Gayo Lues serta Bener Meriah, Aceh ikut mengerjakan hal sama.
adi enam team ini dapat menyentuh 46 ribu hektare rimba KEL persemesternya atau per-enam bulan,” jelas Ibnu.
Buat mengawasi rimba, banyak ranger ini mendapatkan honor dari FKL sesuai dengan penghasilan minimal propinsi Aceh. Saat patroli, mereka ikut dikasih uang saku. Tidak hanya itu, banyak ranger ini pun diberi HP satelit serta GPS.
Ranger-ranger yg diambil dari bermacam latar belakang termasuk juga eks kombatan Pergerakan Aceh Merdeka (GAM) ini berpatroli buat meyakinkan tak ada pembalakan liar, perambahan serta perburuan satwa langka. Tidak hanya itu, ikut buat mencari jejak-jejak satwa yg hidup di area itu.
Di rimba leuser sendiri ada empat satwa kunci adalah harimau sumatera, badak sumatera, gajah sumatera, serta orang utan sumatera. Saat patroli pada 2018, dua team ranger di Beutong Ateuh ini mendapatkan 172 isyarat jejak harimau yg terbagi dalam tapak, cakaran, serta kotoran serta sisa makannya. Hasil penemuan itu difoto dan ranger membuat laporan komplet dengan koordinatnya.
Tidak cuman jejak satwa, dalam setahun lebih paling akhir team patroli ini pun udah mengamankan 5 ribu jerat yg dikira diperlukan pemeran buat tangkap satwa langka. Jerat-jerat yg diketemukan dibawa pulang buat selanjutnya dihancurkan. Ibnu menerka, sejumlah besar jerat itu diperlukan buat tangkap harimau.
“Jadi arah mereka patroli tiap-tiap bulan saat 15 hari buat memonitor satwa liar di dalamnya serta memonitor satwa kunci di aceh adalah gajah sumatera, orang utan sumatera, harimau sumatera serta badak sumatera,” bebernya.