Berikut Hasil OTT KPK 2018 – KPK udah mengerjakan 30 kali operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang tahun 2018. Yg terkini, OTT KPK berakhir dijeratnya 4 petinggi Kementerian PUPR jadi terduga perkiraan suap project metode penyediaan air minum (SPAM) .
OTT pada banyak petinggi Kementerian PUPR ini dilaksanakan pada Jumat (28/12/2018) . Ada 20 orang yg ditangkap kala itu.
” Ditangkap 20 orang, yg terdiri dalam pihak Kementerian PUPR dari unsur petinggi serta PPK beberapa project yg diatur Kementerian PUPR serta swasta serta pihak beda, ” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif kala dilakukan konfirmasi.
Sehabis mengerjakan pengecekan dengan cara mendalam, KPK lantas memastikan 8 orang terduga. Mereka yg jadi terduga terdiri dalam unsur Kementerian PUPR, serta pihak swasta.
” KPK menambah status perlakuan masalah ke penyelidikan dan memastikan 8 orang terduga, ” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu (30/12/2018) .
Banyak terduga yg dikira jadi pemberi yaitu Budi Suharto, Dirut PT WKE, Lily Sundarsih, Direktur PT WKE, Irene Irma, Direktur PT TSP, Yuliana Enganita Dibyo, Direktur PT TSP. Lantas dikira jadi penerima yaitu Anggiat Partunggul Nahot Simaremare, Kepala Satker SPAM Strategis/ PPK SPAM Lampung, Meina Woro Kustinah, PPK SPAM Katulampa, Teuku Moch Nazar, Kepala Satker SPAM Darurat, Donny Sofyan Arifin, PPK SPAM Toba 1.
Ke delapan orang ini dikira terima suap buat mengontrol lelang berkenaan project pembangunan SPAM tahun 2017-2018 di Umbulan 3 Pasuruan, Lampung, Toba 1 serta Katulampa biar dimenangkan oleh PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) serta PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) . Tidak hanya itu, ada 2 project beda yang dirapikan lelangnya ialah pemasokan pipa HDPE di Bekasi serta daerah petaka di Donggala, Palu, Sulteng.
Pada tahun 2017-2018 dikira ke dua perusahaan itu jadi pemenang 12 paket project dengan nilai keseluruhan Rp 429 miliar dengan nilai project paling besar yaitu pembangunan SPAM kota Bandar Lampung, ialah Rp 210 miliar. PT WKE serta PT TSP, dimaksud Saut, dikira berikan fee 10 prosen dari nilai project. Lantas, fee itu dibagi 7 prosen buat Kepala Grup Kerja, serta 3 prosen buat Petinggi Pembuat Prinsip (PPK) .
Sebelum OTT yg berakhir pemastian banyak petinggi PUPR jadi terduga ini, KPK udah mengerjakan 29 kali OTT. Selanjutnya daftarnya :
1. 4 Januari :
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif
2. 3 Februari :
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko
3. 11 Februari :
Bupati Ngada Marianus Sae
4. 13 Februari :
Bupati Subang Imas Aryumningsih
5. 14 Februari :
Bupati Lampung Tengah Mustafa
6. 27 Februari :
Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra
7. 12 Maret :
Hakim PN Tangerang Wahyu Widya Nurfitri
8. 10 April :
Bupati Bandung Barat Abu Bakar
9. 4 Mei :
Anggota DPR Amin Santono
10. 15 Mei :
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud
11. 23 Mei :
Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat
12. 4 Juni :
Bupati Purbalingga Tasdi
13. 6 Juni :
Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar
14. 6 Juni :
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo
15. 3 Juli :
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf serta Bupati Bener Meriah Ahmadi
16. 13 Juli :
Anggota DPR Eni Maulani Saragih
17. 17 Juli :
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap
18. 21 Juli :
Kalapas Sukamiskin Wahyu Husen
19. 27 Juli :
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan
20. 28 Agustus :
Hakim ad hoc Tipikor Medan Merry Purba
21. 3 Oktober :
Kepala Kantor Pajak Ambon, La Masikamba
22. 4 Oktober :
Wali Kota Pasuruan Setiyono
23. 14 Oktober :
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin
24. 24 Oktober :
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra
25. 26 Oktober :
Ketua Komisi B DPRD Kalimantan Tengah Borak Milton serta 3 anggota DPRD Kal-teng yang lain
26. 18 November :
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu
27. 28 November
Hakim PN Jaksel, Iswahyu Widodo, serta Irwan
28. 12 Desember :
Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar
29. 18 Desember :
Deputi IV Kemenpora Mulyana serta 4 terduga yang lain
30. 28 Desember :
4 orang petinggi Kementerian PUPR serta 4 pihak swasta yang lain.