Perekonomian Dunia Melemah, Berimbas Pada Industri Di Indonesia – Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani menyampaikan industri property nasional ikut memperoleh dampak dari terjadinya perlambatan perkembangan ekonomi dunia. Hal semacam ini dirasa pasca melemahnya penjualan property sepanjang 3 th. paling akhir.
Terdapat banyak aspek rendahnya penjualan property dalam 3 th. paling akhir, salah satunya harga komoditas yang lesu serta terjadinya perlambatan ekonomi dunia.
” Industri property alami tantangan yang cukup berat sepanjang 3 th. paling akhir di waktu perlambatan ekonomi. Meskipun kita kenali berbarengan, pemerintah telah lakukan beragam jenis terobosan yang terkait dengan property, ” tuturnya dalam acara Rakernas Kadin bagian Property di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Di lain pihak, industri property sendiri jadi hal yang begitu didorong manfaat meningkatkan perkembangan ekonomi nasional. Pasalnya terkecuali untuk tingkatkan kesejahteraan orang-orang, bidang property mempunyai multiplier effect yang begitu luas, yakni berkaitan dengan 174 industri yang lain. Salah satunya, industri keramik, baja, semen, layanan konstruksi, layanan rencana, cat, alat listrik, elektronik, funiture serta menyerap tenaga kerja yang begitu besar.
” Hingga hal semacam ini jadi begitu utama serta jadi perhatian, bukan sekedar untuk plelaku usaha namun juga pemerintah dalam rencana melindungi perkembangan ekonomi kita, ” papar Rosan.
Karenanya, Ia mengharapkan pemerintah bisa turut memberi perhatian pada entrepreneur bidang property tanah air manfaat mendorong perkembangan industri property. Sebagian salah satunya yaitu harmonisasi ketentuan Pemerintah Pusat serta Daerah dan sebagian bonus perpajakan yang lain.
” Banyak hambatan harmonisasi kebijakan daerah masihlah jadi hambatan. Ini pekerjaan kita supaya kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat yang baik bisa digerakkan implementasinya dengan optimal di semua daerah/kota. Serta masihlah ada PR yang lain, seperti di bidang perpajakan, tempat tinggal berimbang, serta ada banyak keluhan sertifikasi tanah yang masihlah lama, ” ujarnya.