Ponorogo Di Landa DBD Yang Tidak Bisa Di Sepelekan – Masalah demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ponorogo tidak bisa disepelekan. Ditambah lagi di selama tahun 2018, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mencatat 356 masalah serta 2 korban wafat karena penyakit ini.
Data ini bertambah dibanding data di tahun 2017 dimana ada 291 masalah dengan korban 2 orang wafat.
Salah satunya masyarakat Desa Ringinanom, Kecamatan Sambit, Misnatin (42) mengakui hampir semua masyarakat di desanya terserang DBD, bahkan juga walau sudah dikerjakan usaha mencegah seperti fogging.
“Satu rumah itu ada yang terkena empat orang, dua orang serta satu orang. Hampir setiap rumah terkena DBD. Beberapa dirujuk ke RSUD, ada pula yang dibawa ke puskesmas,” jelas Misnatin waktu didapati detikcom di RSUD dr Harjono, Jalan Ponorogo-Pacitan, Rabu (12/12/2018).
Selain itu, Kasubag Humas RSUD dr Harjono, Suprapto, memberikan data pada bulan September-Desember ikut menyebutkan ada 27 pasien DBD yang memperoleh perawatan intens.
“Tetapi yang kami data ini cuma spesial anak-anak dibawah umur 18 tahun. Rata-rata umur 10-11 tahun yang kami rawat,” terangnya.
Suprapto juga memperingatkan masyarakat Ponorogo untuk selalu menggalakkan pergerakan 3M (tutup, kuras serta mengubur), ditambah lagi masuk musim penghujan seperti saat ini.
Bila tidak waspada mengawasi kebersihan lingkungan, perubahan jentik nyamuk tidak dapat dibendung kembali.
“Pasien ikut diingatkan perawat untuk mengawasi higienitas diri lewat penyuluhan. Kami berharap dengan pemahaman semacam itu jumlahnya pasien dapat alami penurunan,” ujarnya.